KHARTOUM, iNews.id - Amerika Serikat (AS), Inggris dan Norwegia menuduh organisasi paramiliter Rusia, Grup Wagner Rusia terlibat dalam kegiatan terlarang di Sudan. Pemerintah Sudan pun membatah keras tuduhan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Sudan pada Selasa (22/3/2022) menyatakan tuduhan oleh duta besar AS, Inggris dan Norwegia itu sebagai bentuk campur tangan urusan dalam negeri Sudan secara terang-terangan.
Ngeri, 440 Warga Sipil Tewas gara-gara Persaingan Kelompok di Kabupaten Tambura Sudan Selatan
Pada 21 Maret lalu, Troika untuk Sudan yang terdiri atas AS, Inggris dan Norwegia mengatakan Grup Wagner terlibat dalam kegiatan terlarang yang merusak supremasi hukum di Sudan.
"Di Sudan, Wagner Group yang terkait erat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebarkan disinformasi di media sosial dan terlibat dalam kegiatan terlarang yang terkait dengan penambangan emas," kata Troika.
Namun Kementerian Luar Negeri Sudan membantah klaim tersebut. Pemerintah mengatakan ketiga utusan itu berusaha menyeret Sudan ke dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Perusahaan keamanan swasta Rusia seperti Wagner, Patriot, Sewa Security Service dan RSB diketahui hadir di Afrika.
Menurut Bloomberg, Grup Wagner terlibat dalam pelatihan dan kegiatan militer. Mereka juga terlibat dalam perlindungan tambang emas, di Angola, Libya, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Madagaskar, Mali, Mozambik, dan Zimbabwe.
Editor : Umaya Khusniah
Follow Berita iNews di Google News