"Warga ada yang pulang ambil golok, ada juga yang menembakkan senapan angin ke atas agar kami bubar," ujar FS.
Setelah itu batu melayang dari lokasi yang diduga tempat aktivitas para santri ke permukiman. Lemparan itu mengenai kepala warga berinisial FG (47).
"Korbannya satu orang, batunya ada masih saya simpan buat bukti. Korban sudah visum ke (RS) Hermina. Dari situ warga ramai, cuma saya tahan-tahan biar enggak meluas," tutur tokoh warga, MB (58).
Sejumlah pemuda mendatangi pondok pesantren dan meminta pertanggungjawaban. Salah satu santri terkena pukulan dan bentuk penganiayaan lain.
"Kalau soal saluran air itu sebenarnya kita ingin penyelesaian secara musyawarah, duduk bareng. Itu kan masalah lama yang sudah sering kami komplain. Saluran air itu kadang membuat banjir, sampah bungkus mi, kotoran, sampai Softex ikut kebawa saluran. Dari dulu, kami ingin pengelola pondok memerhatikan soal itu, ditertibkan," tutur MB.
Editor : Anton Suhartono