Raja Sapta Oktohari Terpilih Jadi Ketum KOI Lagi, Ingin Bawa Indonesia Berdiri di Panggung Dunia
"Tantangan kedua, bahasa inggris. Orang masih beranggapan bahwa bahasa inggris enggak perlu. Tapi kenyataannya untuk meningkatkan kualitas pelatih, semua modulnya dalam bahasa Inggris atau Prancis. Dan untuk meningkatkan kualitas wasit semua modul dalam bahasa Inggris. Nah itu yg akan kita dorong," ujar Okto.
"Kita akan coba bekerjasama adengan kementerian pendidiian atau kementerian olahraga atau siapapun lah. Supaya bisa mendapatkan beasiswa atau support untuk bahasa Inggris," tambahnya.
Kemudian, Okto ingin pemerintah memberikan intensif untuk perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor untuk kemajuan olahraga di Tanah Air. Tujuannya agar memantik perusahaan-perusahaan lainnya untuk mengikuti jejak mereka.
"Terakhir, ini yang menarik. Kami semua sepakat bahwa kita akan mengajukan kepada pemerintah untuk perusahaan-perusahaan yang mau mensupport olahraga Indonesia, memberikan sponsor, memberikan donasi atau memberikan dukungan penuh kepada prestasi olahraga Indonesia mestinya bisa mendapatkan insentif. Dengan adanya insentif itu akan lebih banyak lagi perusahaan yang termotivasi untuk memberikan support maksimal kepada olahraga Indonesia," kata pria berusia 47 tahun itu.
Selain ketiga hal tersebut, Okto juga mengatakan bakal membuat gebrakan dengan meluncurkan sebuah program bernama Indonesia Olympic Academy. Program tersebut bukan dikhususkan untuk atlet saja tetapi juga masyarakat umum yang ditujukan untuk menyebarkan olimpianism.
"Jadi Indonesia Olympic Academy itu merupakan bagian dari program IOC yg namanya International Olympic Academy. Adajuga World Olympic Academy. Jadi kita tinggal melaksanakan modul-modul dari mereka tapi yang utamanya adalah menyebarkan olimpianism," ucap Okto.
"Program itu engga untuk atlet saja. Untuk semua masyarakat Indonesia. Insyaallah kita akan menjangkau di seluruh Indonesia melakui program-program yang sekarang banyak digital," ungkapnya lagi.
Editor: Dimas Wahyu Indrajaya