SAN FRANCISCO, iNews.id - Twitter sedang menguji fitur baru. Jika diterapkan, fitur akan menandai tweet yang menyesatkan dari para politisi dan tokoh publik lainnya.
Fitur menambahkan orange badges ke tweet yang dianggap perusahaan 'sangat menyesatkan,' diikuti oleh informasi dari fact-chackers dan jurnalis yang sudah diverifikasi. Twitter menekankan, fitur teranyarnya merupakan satu kemungkinan iterasi dari anti-misinformation baru yang rencananya akan diterapkan perusahaan pada 5 Maret mendatang.
"Kami sedang menjajaki sejumlah cara untuk mengatasi informasi yang salah dan menyediakan lebih banyak konteks untuk tweet di Twitter. Informasi yang salah adalah masalah kritis dan kami akan menguji berbagai cara untuk mengatasinya," kata juru bicara Twitter sebagaimana dikutip dari Engadget, Jumat (21/2/2020).
Pada gilirannya, sistem flagging dapat dilengkapi dengan fitur lainnya yang akan datang. Alhasil, memungkinkan orang mendapatkan poin dan badges untuk membantu perusahaan memoderasi platform.
Menurut NBC News, demo yang dilihatnya meminta pengguna menilai seberapa mungkin atau tidak sebuah tweet sangat menyesatkan. Dengan menggunakan skala geser antara 1 hingga 100, mereka kemudian harus menilai seberapa banyak orang yang akan menjawab dengan cara yang sama.
Seperti siste flagging, Twitter menekankan mungkin tidak menerapkan fitur komunitas. "Ini adalah desain mock-up untuk satuopsi yang akan melibatkan feedback," katanya.
Twitter dilaporkan telah mengerjakan tool untuk menghentikan penyebaran informasi salah sejak 2017. Di luar dari tool yang dirinci dalam laporan ini, perusahaan media sosial ini kemungkinan memiliki yang lainnya dalam pengerjaan.
Editor : Dini Listiyani
Follow Berita iNews di Google News