JAKARTA, iNews.id - Kegiatan G20 yang dipusatkan di Bali dipastikan akan memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi Indonesia, khususnya pariwisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Rencananya Labuan Bajo akan menjadi menjadi tuan rumah untuk kegiatan Side Meeting G20.
Tidak kurang ada 10 Side Meeting digelar di Labuan Bajo pada periode Mei 2022 hingga November 2022. Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores), mengatakan Labuan Bajo dan kabupaten sekitarnya bisa merasakan dampak ekonomi yang besar.
"Perhitungan kami dengan asumsi wisatawan G20 mempunyai daya beli tujuh kali lipat dibandingkan wisatawan pada umumnya. Sepuluh kegiatan side meeting dengan peserta kurang lebih 800 orang dikalikan USD 2000. Ini masih perhitungan kasar, belum lagi apabila ada peserta yang ingin menambah masa tinggal," kata Shana Fatina dilansir dari siaran pers, Minggu (13/2/2022).
Sebab itu, BPOLBF, Pemda NTT, Pemkab NTT, Kemenparekraf dan stakeholder terkait bergandengan tangan bertekad untuk mensukseskan acara side meeting G20 di Labuan Bajo. Kuncinya kolaborasi berbagai pihak, dan juga peran aktif masyarakat tentunya.

Berbagai persiapan dilakukan, dari ketersediaan kamar hotel, kesiapan infrastruktur hingga paket wisata ke berbagai destinasi wisata di Labuan Bajo dan Kabupaten sekitarnya. Nantinya, Labuan Bajo akan menjadi hub untuk kabupaten lain di Flores.
"Kami tawarkan paket-paket wisata menarik agar masa tinggal peserta bisa lebih lama, selain itu di beberapa spot juga kami berikan tempat masyarakat untuk menawarkan produk kreatifnya. Atraksi wisata juga digelar di sejumlah tempat, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Shana.
Editor : Elvira Anna
Follow Berita iNews di Google News