FRANKFURT, iNews.id - Raksasa produsen pakaian olahraga asal Jerman, Adidas berencana menjual bisnis anak usahanya, Reebok. Langkah tersebut menjadi upaya Adidas untuk mengakhiri investasinya di merek yang berbasis di pasar Amerika Serikat (AS) itu.
Kabar tersebut pertama kali dilaporkan oleh media nasional berbahasa Jerman, Manager Magazin pada Kamis waktu setempat. CEO Adidas, Kasper Rorsted dilaporkan berencana menyelesaikan penjualan Reebok pada Maret 2021, di mana peninjauan internal masih dalam tahap awal.
“Perusahaan masih belum memberikan kabar lebih lanjut terkait hal ini, belum ada komentar dari pihak internal terkait rumor pasar,” ujar juru bicara Adidas dikutip dari Bloomberg, Jumat (23/10/2020).
Sejak memimpin bisnis Adidas mulai 2016, Rorsted telah menutup sebagian toko Reebok yang berkinerja buruk, bahkan membiarkan beberapa kesepakatan lisensi kedaluwarsa. Hal itu memangkas penjualan Reebok yang telah berulang kali mendapat kritikan dari investor, perihal kurangnya kemajuan prospek bisnis.
Rorsted memperkirakan nilai sekitar 2,4 miliar dolar AS dari penjualan Reebok sebelum adanya pandemi Covid-19. Tampaknya dia harus puas dengan jumlah yang kurang dari itu. Adidas membeli Reebok yang berbasis di Boston seharga 3,8 miliar dolar AS pada 2005, untuk menghadapi saingan beratnya Nike di Negeri Paman Sam.
Selama pandemi, merek Reebok lebih menderita daripada Adidas. Penjualan Reebok turun 44 persen pada kuartal II tahun ini, yang membuat Adidas mengambil biaya penurunan nilai. Dalam rencana penjualannya, produsen pakaian asal China Anta Sports dan AS VF Corp dikabarkan akan terlibat.