Akuisisi Bisnis Batubara, Presdir IATA: Produksi Akan Ditingkatkan Mulai Tahun Depan

azhfar muhammad
President Director of PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), Henry Suparman, seusai penandatanganan nota kesepahaman untuk akuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT), Rabu (1/12/2021). (Foto: Azhfar Muhammad)

JAKARTA, iNews.id - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) telah menandatangani kerja sama berupa nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas. Setelah transaksi akuisisi tuntas, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group. 

President Director of PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (Presdir IATA), Henry Suparman, mengatakan dengan akusisi tersebut, pihaknya akan meningkatkan produksi mulai tahun depan. Hal itu, juga seiring dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) 2 bisnis IATA yang akan memulai produksi di Tahun 2022. 

“PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) akan mulai memproduksi batubara pada 2022. Kita saat ini berusaha untuk meningkatkan produksinya minimal bisa double dari sekarang karena kita memiliki IUP yang produksinya mulai tahun 2022 nanti secara pararel dan iup lainnya akan diusahakan agar bisa tambang di tahun 2023 atau bahkan lebih cepat,” kata Presdir IATA, Henry Suparman, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (1/12/2021). 

Dia menjelaskan, untuk mendapatkan momentum dari kenaikan harga batu bara, eksplorasi pertambangan lebih lanjut akan dilakukan untuk menemukan lebih banyak sumber daya dan cadangan batu bara baru.

“Sekarang kita punya konsesi di provinsi sumsel di banyuasin sekitar 130 km dari  palembang dan itu terus kami fokuskan dan kembangkan tentunya bekerja sama dengan perusahaan perusahaan yang sudah kami gandeng,” ujar Henry Suparman.

IUP yang dimiliki BCR antara lain PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), sudah dalam tahap produksi, dengan perkiraan produksi sebesar 2,5 juta metrik ton tahun ini. 

Dia menambahkan, lima IUP lainnya, yaitu PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan mulai beroperasi dalam satu atau dua tahun mendatang. Total luas area pertambangan untuk sembilan IUP tersebut adalah 74.004 Ha.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

Kejati Bengkulu Tetapkan 8 Tersangka Korupsi Tambang Batubara

Internasional
9 bulan lalu

Kacau! Listrik Padam Bandara Heathrow London Ganggu Penerbangan Seluruh Dunia

Bisnis
10 bulan lalu

OJK Setujui Rights Issue MNC Energy Investments, Target Dana Rp1,27 Triliun

Bisnis
10 bulan lalu

Siapkan Aturan Baru, Bahlil Wajibkan Eksportir Batu Bara Gunakan HBA

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal