JAKARTA, iNews.id - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) telah menandatangani kerja sama berupa nota kesepahaman untuk mengakuisisi PT MNC Energi dari PT MNC Investama Tbk (BHIT) sebagai pemegang saham mayoritas. Setelah transaksi akuisisi tuntas, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group.
President Director of PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (Presdir IATA), Henry Suparman, mengatakan dengan akusisi tersebut, pihaknya akan meningkatkan produksi mulai tahun depan. Hal itu, juga seiring dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) 2 bisnis IATA yang akan memulai produksi di Tahun 2022.
“PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) dan PT Arthaco Prima Energi (APE) akan mulai memproduksi batubara pada 2022. Kita saat ini berusaha untuk meningkatkan produksinya minimal bisa double dari sekarang karena kita memiliki IUP yang produksinya mulai tahun 2022 nanti secara pararel dan iup lainnya akan diusahakan agar bisa tambang di tahun 2023 atau bahkan lebih cepat,” kata Presdir IATA, Henry Suparman, kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (1/12/2021).
Dia menjelaskan, untuk mendapatkan momentum dari kenaikan harga batu bara, eksplorasi pertambangan lebih lanjut akan dilakukan untuk menemukan lebih banyak sumber daya dan cadangan batu bara baru.
“Sekarang kita punya konsesi di provinsi sumsel di banyuasin sekitar 130 km dari palembang dan itu terus kami fokuskan dan kembangkan tentunya bekerja sama dengan perusahaan perusahaan yang sudah kami gandeng,” ujar Henry Suparman.
IUP yang dimiliki BCR antara lain PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC) dan PT Putra Muba Coal (PMC), sudah dalam tahap produksi, dengan perkiraan produksi sebesar 2,5 juta metrik ton tahun ini.
Dia menambahkan, lima IUP lainnya, yaitu PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO) akan mulai beroperasi dalam satu atau dua tahun mendatang. Total luas area pertambangan untuk sembilan IUP tersebut adalah 74.004 Ha.