WASHINGTON, iNews.id - Miliarder filantropi dunia Bill Gates memperkirakan angka kematian akibat Covid-19 dapat berkurang secara substansial pada akhir 2020. Keyakinan tersebut seiring dengan kemajuan penemuan obat-obatan terapeutik (terapi) untuk mengobati pasien positif corona.
"Anda dapat melihat manfaat terapeutik lebih cepat daripada manfaat perlindungan biasa. Jadi saya pikir ada peluang bagus, kita akan mengalami penurunan angka kematian yang substansial pada akhir tahun ini dengan kombinasi alat-alat baru itu," ujar Gates dalam sebuah wawancara dikutip dari CNBC Rabu (29/7/2020).
Pendiri Microsoft itu mengatakan, obat penawar virus yang ditemukan oleh perusahaan biofarmasi Gilead Sciences yang bernama remdesivir merupakan obat terkemuka dalam penelitian terapeutik. Remdesivir telah terbukti mengurangi risiko kematian untuk pasien Covid-19 yang sakit parah sebesar 62 persen dibandingkan dengan perawatan standar.
Gates mengatakan, masih ada dua obat antivirus lain yang sedang diteliti para ilmuwan, yang dapat diberikan secara oral seperti pengobatan remdesivir itu. Meskipun terapi baru ini secara signifikan bisa membantu pasien positif corona, dia mengatakan hal itu tidak otomatis akan membuat kondisi pandemi kembali ke keadaan normal sepenuhnya.
Beberapa perusahaan farmasi sejauh ini telah menguji vaksin potensial mereka dalam uji klinis, dengan beberapa sudah memasuki uji coba kepada manusia sebagai tahap akhir. Gates juga menekankan, pentingnya mengedukasi masyarakat terkait vaksin jika nanti vaksin Covid-19 benar-benar telah tersedia.
Sebelumnya pada bulan Februari, yayasan Bill dan Melinda Gates mengumumkan untuk menyumbangkan 100 juta dolar AS (Rp1,46 triliun) untuk penelitian vaksin dan upaya pengobatan Covid-19. Hal tersebut sebagai bagian dari permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk pemenuhan dana 675 juta dolar AS (Rp9,86 triliun) dalam kontribusi memerangi penyebaran virus corona.
Tak cukup sampai di sana, lalu pada bulan Juni yayasan tersebut juga menjanjikan tambahan 1,6 miliar dolar AS (Rp23,37 triliun) untuk aliansi vaksin Gavi, sebuah organisasi yang berfokus pada upaya untuk mengimunisasi anak-anak di tengah pandemi Covid-19.