JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menjamin tidak ada kecurangan atau korupsi dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) beras. Itu karena beras yang didistribusikan merupakan pangan kualitas premium yang sulit dimanipulatif, termasuk dioplos dengan beras merek lainnya.
"Justru ini sekarang kenapa saya berusaha premium agar tidak ada korupsi, biar enggak ada lagi pesaingnya," kata Buwas saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Total beras bansos yang disuplai Bulog mencapai 640.590 ton. Jumlah ini disalurkan secara bertahap selama Maret, April, hingga Mei 2023 dengan alokasi per bulan sebanyak 213.530 ton. Beras bansos diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Buwas mengungkapkan beras bansos berstandar internasional dengan kualitas patah (broken) hanya 5 persen.
"Karena berasnya premium, siapa lagi yang mau nandingi kita apalagi broken 5 persen, ini standar internasional. Jadi siapa yang ngalahin? Ya enggak ada, rugi dia meningkatkan kualitas seperti itu, dari mana harganya dia dapat, pasti di atas Rp13.000," tuturnya.
Adapun beras bansos yang disalurkan akan lebih dahulu dilakukan pengecekan kondisi kualitas dan kuantitasnya sebelum diserahterimakan dengan menggunakan kemasan 10 kilogram (Kg).