JAKARTA, iNews.id - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna menyampaikan bahwa pihaknya masih menemukan banyak permasalahan tata kelola dan akuntabilitas laporan keuangan. Permasalahan tersebut di antaranya kelemahan dalam sistem pengendalian moneter, ketidakpatuhan dalam penyusunan pelaporan keuangan, pengelolaan pendapatan, belanja dan aset serta kewajiban lainnya.
"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan baik yang bersifat mandatory maupun pemeriksaan keuangan dan kepatuhan, masih ditemukan permasalahan tata kelola dan akuntabilitas. ini jadi perhatian bagi kita," ujar Agung dalam acara National Conference IGRC 2022, Kamis (17/2/2022).
Untuk itu, BPK siap menaruh perannya dalam tiga hal, yaitu sebagai oversight, insight, dan foresight. Melalui peran oversight memastikan bahwa entitas pengelolaan uang negara melakukan tata pengelolaan keuangan yang benar dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan.
Sementara peran insight, BPK memberikan pandangan dan saran perbaikan bagi kebijakan. Sedangkan melalui peran foresight tujuannya untuk memberikan tinjauan masa depan dengan mencermati implikasi jangka panjang dari keputusan atau kebijakan Pemerintah saat ini.
"Dengan melaksanakan foresight, BPK membantu Pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan untuk memilih alternatif kebijakan masa depan," kata dia.
Sebagai informasi, hari ini Indonesian Government, Risk, and Compliance (IGRC) menyelenggarakan National Conference IGRC 2022.
Perhelatan ini dalam rangka memperingati tiga tahun perjalanan IGRC sebagai wadah perkumpulan para praktisi, pemerhati, akademisi, dan konsultan yang memiliki kepedulian dalam memajukan kualitas penerapan tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan.