JAKARTA, iNews.id - Proyek pengembangan kompleks kilang petrokimia di Balongan, Jawa Barat, menemui titik terang. Investor asal Taiwan akan ikut mendanai proyek milik Pertamina tersebut.
"Kilang minyak di Balongan telah finalisasi dengan investor dari Taiwan, di mana akan dibuat refinery (kilang) yang terintegrasi dengan petrokimia," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (29/5/2020).
Kilang Balongan selama ini masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN). Airlangga mengatakan, nilai investasi Refinery Development Master Plan (RDMP) tersebut mencapai 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp180 triliun (Rp15.000 per dolar AS).
"Dan penghematan devisa yang dihasilkan diharapkan juga sekitar sebesar 12 miliar dolar AS," katanya.
Kilang Balongan saat ini mampu mengolah 125.000 barel minyak per hari. Dengan pengembangan tersebut, diharapkan kapasitasnya bisa meningkat menjadi 350.000 barel per hari di samping memproduksi 2,5 juta nafta.
Pada awal tahun, Pertamina juga sebelumnya menjajaki kerja sama dengan ADNOC, perusahaan migas dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengembangkan Kilang Balongan. Namun hingga kini belum ada kerja sama yang lebih konkret di antara kedua perusahaan.