JAKARTA, iNews.id - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Dalam aksi korporasi ini, BNI menyiapkan dana Rp905 miliar atau 10 persen dari total modal disetor.
Aksi korporasi ini akan dilakukan setelah perseroan mendapat persetujuan para pemegang saham. Untuk itu, BNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Maret 2023 mendatang.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen perseroan menjelaskan bahwa, rencana buyback disiapkan dengan tujuan untuk mengimbangi tekanan jual di pasar, saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedang berfluktuasi.
“Serta untuk memberikan keyakinan kepada investor, bahwa perseroan memandang harga saham saat ini tidak mencerminkan fundamental yang terus membaik,” kata BNI manajemen dalam keterbukaan informasi, Jumat (10/3/2023).
Sebagai informasi, valuasi saham perseroan atau price to book value per 8 Maret 2023 sebesar 1,22x, berada di bawah rata-rata dalam 10 tahun yang sebesar 1,40x. Kondisi ini mengindikasikan saham perseroan saat ini masih undervalued.
Dalam RUPST yang akan digelar pekan depan, perseroan juga akan mengusulkan Program Kepemilikan Saham bagi pegawai dan/atau program kepemilikan saham bagi Direksi dan Dewan Komisaris, sebagai salah satu opsi pengalihan saham hasil pembelian kembali yang disimpan sebagai saham treasuri.