MIAMI, iNews.id - Setelah pemerintah China mengusir lebih dari setengah penambang Bitcoin di negaranya, sejumlah negara bagian di Amerika Serikat menawarkan lokasi baru. Bahkan, Walikota Miami Francis Suarez mempersilakan penambang Bitcoin di China untuk pindah ke Miami.
Suarez mengatakan, para penambang kripto akan diterima di Miami. Bahkan, Miami memiliki energi nuklir yang murah dan melimpah.
"Kami ingin memastikan kota kami memiliki peluang untuk bersaing. Kami berbicara dengan banyak perusahaan dan memberi tahu mereka, kami ingin Anda ada di sini," katanya, dikutip dari CNBC, Jumat (18/6/2021).
Yang dibutuhkan penambang Bitcoin adalah rig dan koneksi internet yang bagus. Selain itu, biaya energi yang murah untuk menaikkan margin keuntungan mereka.
Itu sebabnya Suarez yang merupakan investor kripto ini berjanji akan memberikan tarif energi yang tidak memberatkan penambang kripto. Dia menekankan, Miami memiliki ketergantungan pada tenaga nuklir sebagai sumber energi yang bersih dan murah.
"Fakta kita memiliki tenaga nuklir berarti bahwa itu adalah energi yang sangat murah,” ujarnya.
Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan tarif listrik rata-rata per kilowatt hour (kwh) sebesar 10,7 sen di Miami, dibandingkan dengan rata-rata nasional sebesar 13,3 sen. Di seluruh negara bagian Florida, energi nuklir adalah pembangkit listrik terbesar kedua, setelah gas alam. Suarez pun mengaku sedang berdiskusi dengan Florida Power & Light Company untuk menurunkan tarif listrik.
"Kami mengerti betapa pentingnya ini (tarif listrik murah). Penambang ingin mendapatkan harga kilowatt tertentu per jam. Jadi kami sedang bekerja sama dengan mereka untuk itu," ucap Suarez.