JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan setoran dividen perusahaan pelat merah pada tahun depan sebesar Rp80,2 triliun. Angka ini sama dengan target tahun ini.
Dia pun mendorong setoran dividen tidak saja didominasi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN. BUMN di lini bisnis lainnya diminta bisa menyetor dividen dengan jumlah besar.
"Inilah kenapa nanti kita dorong juga tidak bisa yang namanya dividen ini bergantung hanya dari Himbara, tetapi kita mendorong kelompok-kelompok usaha lain untuk bisa melakukan dividen yang baik, sehingga angka-angka ini bisa terjaga," kata dia, dikutip Jumat (16/6/2023).
Target setoran dividen tersebut bisa tercapai dengan potensi kinerja keuangan BUMN berdasarkan Rencana Keuangan Anggaran perusahaan (RKAP) 2023, di mana pendapatan BUMN sebesar Rp3.000 triliun; earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) Rp600 triliun; dan laba bersih Rp250 triliun. Erick mengatakan, meski terdapat tantangan dari ekonomi global, namun optimistis laba bersih dan pendapatan bisa tercapai.
"Nah, jadi angkanya kalau ini tercapai, angka Rp80,2 triliun (dividen) untuk tahun 2023 (tahun buku) yang diberikan 2023 ini Insya Allah bisa tercapai, asal angka besar ini tercapai," tutur dia.
Adapun setoran dividen BUMN ke negara pada tahun ini berada di Rp80,2 triliun. Setoran itu diberikan perusahaan dengan status terbuka (Tbk) dan tertutup. Adapun setoran dividen BUMN pada tahun depan, menurut Erick, dari perusahaan terbuka maupun tertutup sama dengan tahun ini.
"Dari Rp80,2 triliun sama, kalau kita lihat dari yang BUMN Tbk kurang lebih kita prediksi Rp53,7 triliun, kalau yang non-Tbk ini Rp26,5 triliun," ucapnya.