JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan pembelian saham (buyback) BUMN terus berjalan di tengah penurunan IHSG. 12 BUMN telah diminta menyiapkan dana Rp7-Rp8 triliun untuk buyback saham.
Erick mengatakan, proses buyback tidak akan dilakukan sekaligus, melainkan bertahap.
"Yang namanya buyback bukan berarti diperintahkan uangnya langsung dihabiskan, proses dari buyback terus berjalan," kata Erick di Stasiun Gambir Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Mantan Presiden Inter Milan itu mengatakan, besaran buyback saham dikembalikan kepada kondisi keuangan masing-masing BUMN.
"Kita kembali, konsekuensinya harus menjaga keuangan perusahaan. Kalau perusahaan lagi lemah diharapkan buyback, nanti enggak produktif," ujar dia.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya mengatakan, aksi buyback saham ditentukan oleh dua faktor, yaitu waktu dan kondisi keuangan perseroan. Dari sisi waktu, aksi buyback yang menggunakan kas perusahaan tersebut bersifat taktis.
Setidaknya, ada 12 BUMN yang diminta menyiapkan dana Rp8 triliun untuk buyback saham. Kedua belas BUMN tersebut yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, Jasa Marga, Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, PT PP, Jasa Marga, Antam, Bukit Asam, dan Timah.