SINGAPURA, iNews.id - Exxon Mobil Corp mengumumkan rencana pemangkasan jumlah karyawan di Singapura. Langkah tersebut dilakukan karena kinerja perusahaan minyak dan gas yang berkantor pusat di Texas, AS itu terdampak pandemi Covid-19.
Dikutip dari Reuters, Rabu (3/3/2021), pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut berdampak pada 7 persen karyawan Exxon di Singapura. Jumlah itu sekitar 300 dari total 4.000 karyawan yang bekerja di negara yang menjadi kompleks pengolahan minyak dan petrokimia terbesar Exxon.
Fasilitas kilang minyak Exxon di Singapura memiliki kapasitas produksi sekitar 592.000 barel per hari. Exxon memastikan Singapura akan tetap menjadi negara tujuan strategis bagi perusahaan.
"Ini merupakan keputusan yang sulit, tapi diperlukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan kami sekaligus memperkuat fondasi bisnis untuk kesuksesan di masa depan," kata Chairman & Managing Director Exxon Mobil Asia Pacific, Geraldine Chin.
Pengumuman tersebut muncul setelah beberapa minggu yang lalu Exxon menutup fasilitas kilang minyak di Altona, Australia. Fasilitas pengolahan minyak yang telah berusia 72 tahun itu akan diubah menjadi terminal impor.
Sebelumnya, Royal Dutch Shell juga mengumumkan PHK terhadap 500 karyawannya di Singapura. Keputusan tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan mengurangi emisi karbon.