MANILA, iNews.id - Filipina menutup perdagangan bursa saham hingga waktu yang tak ditentukan akibat merebaknya virus korona COVID-19. Penutupan tidak hanya berlaku untuk saham, melainkan obligasi dan mata uang.
Dilansir Bloomberg, otoritas bursa Filipina menerapkan keputusan kontroversial itu pada hari ini, Selasa (17/3/2020). Langkah tersebut dinilai bisa memicu aksi serupa di negara-negara lain meski New York Stock Exchange (NYSE) telah memastikan bursa AS tetap dibuka.
Wabah virus korona yang kini menjalar di Filipina membuat Presiden Rodrigo Duterte memberlakukan isolasi penuh (lockdown) di Manila selama sebulan penuh. Virus korona sejauh ini telah menginfeksi 140 orang di negara tersebut dan menewaskan belasan orang.
Kinerja bursa saham Filipina menjadi salah satu yang terburuk di Asia setelah anjlok lebih dari 30 persen sejak awal tahun. Sebuah ETF asal AS yang berinvestasi di bursa Filipina turun hingga 19,5 persen setelah pengumuman penutupan bursa.
"Pembatasan ini tidak disukai investor karena pergerakan modal mereka tertahan. Apa yang terjadi di pasar saat bursa kembali dibuka ditentukan oleh kondisi global. Yang jelas, kita akan melihat aksi jual besar-besaran jika perlambatan ekonomi berlanjut atau rebound tajam jika ada pemulihan global," kata Manny Cruz, Strategist di Papa Securities.