JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid-19 membuat kondisi finansial terdampak krisis. Banyak pihak kehilangan pendapatan dan bahkan kehilangan pekerjaan.
Tidak hanya itu saja, pandemi juga menyebabkan banyak perusahaan membatasi jumlah karyawan, sehingga banyak pihak yang kesulitan dalam mencari pekerjaan.
Pada saat seperti inilah, masyarakat harus bisa melihat setiap peluang yang dapat digunakan. Anda juga pasti perlu memikirkan ulang bagaimana cara agar kebutuhan tetap terpenuhi meskipun situasi tengah krisis.
Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dalam masa pandemi ini mendorong masyarakat untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dan juga dipahami sebelum memulai suatu bisnis. Adapun, ketersediaan modal untuk bisnis di tengah pandemi menjadi salah satu tantangan terbesar.
Membangun bisnis dengan modal yang sedikit bukanlah tidak mungkin. Hanya saja, jika dibandingkan dengan pengusaha dengan modal usaha yang besar memungkinkan bisnisnya untuk lebih berinovasi dan mengembangkan bisnis dengan lebih cepat.
Sebab, menyediakan dan mempromosikan suatu produk tentu membutuhkan modal yang mencukupi agar bisnis yang dijalani semakin dikenal oleh orang banyak sehingga konsumen bertambah.
Sejalan dengan yang dinyatakan oleh Direktur Digital Bisnis PT Bank MNC Internasional Tbk Teddy Tee bahwa, “Tidak ada yang salah dalam mengeluarkan uang. Namun, lebih baik pengeluaran itu dikendalikan oleh perencanaan diri yang matang sehingga kesehatan finansial kita tetap terjaga.”
Hal ini juga berlaku dalam mengawali bisnis yang memerlukan perencanaan matang dalam pengadaan modal. Lalu bagaimana cara mendapatkan tambahan modal usaha di tengah perekonomian yang serba tidak stabil seperti saat ini?
Simak tiga cara untuk mendapatkan tambahan modal usaha ala MotionBanking berikut ini:
1. Jual barang yang tidak terpakai
Barang bekas atau barang tidak terpakai kerap menumpuk dan membuat Anda pusing. Selain harus dibersihkan dan dirapikan, barang-barang bekas ini juga menghabiskan banyak tempat di rumah.
Padahal bisa jadi barang tersebut dibutuhkan orang lain. Selama masih layak pakai, lebih baik barang bekas tersebut dijual. Selain mengurangi barang yang tidak terpakai, juga bisa mendapatkan uang untuk tambahan modal usaha.