JAKARTA, iNews.id - Pakar Transportasi, Djoko Setijowarno, Pemerintah seharusnya memprioritaskan insentif kendaraan listrik untuk daerah terluar, tertinggal, terdepan (3T) dan pedalaman.
Menurut dia, daerah 3TP yang kebanyakan berada di luar Pulau Jawa itu, sulit mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Sehingga, insentif yang dikucurkan pemerintah untuk motor dan mobil listrik seharusnya diprioritaskan bagi masyarakat di daerah tersebut, bukan di kota-kota besar yang mudah mendapatkan akses listrik juga BBM.
Dia mencotohkan, seperti di Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Sejak 2007 masyarakat Kota Agatas, ibukota Kab. Asmat sudah menggunakan kendaraan listrik lantaran sulit mendapatkan BBM. Ojek listrik sudah lebih dulu ada di Asmat daripada di Jakarta.
"Maka dari itu, insentif sepeda motor listrik diprioritaskan untuk daerah terluar, tertinggal, terdepan dan pedalaman (3TP). Di daerah 3TP umumnya jumlah sepeda motor masih sedikit, pasokan BBM juga masih sulit dan minim sehingga harga BBM cenderung mahal. Sementara energi listrik masih bisa didapatkan dengan lebih murah dan diupayakan dari energi baru," kata Djoko dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/5/2023).
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pemberian insentif untuk mobil listrik, sebaiknya jangan di prioritasnya untuk kendaraan pribadi, tetapi lebih tepat diberikan pada perusahaan angkutan umum.