JAKARTA, iNews.id – PT Jasa Raharja telah menyiapkan santunan terhadap korban kecelakaan pesawat perintis Dimonim Air yang jatuh di Papua.
Direktur Utama Jasa Raharja, Budi Rahardjo mengatakan, Jasa Raharja telah menerima laporan jatuhnya pesawat milik PT Marta Buana Abadi di Gunung Menuk, Papua. Dia langsung berkoordinasi dengan Basarnas, Polda Papua dan Polres Oksibil untuk mendata korban dan ahli waris korban.
Budi mengatkan, korban akan mendapatkan dana bantuan dari perusahaan BUMN di bidang asuransi tersebut sesuai Undang-Undang No.33 tahun 1964 yang mengatur Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan serta PMK No.15 tahun 2017.
"Bagi korban meninggal dunia, Jasa Raharja memberi hak santunan sebesar Rp 50 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia, dan menerbitkan surat jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit di mana korban dirawat," kata Budi melalui keterangan tertulis, Minggu (12/8/2018).
Sementara untuk korban pesawat yang mengalami luka-luka akan mendapatkan bantuan senilai Rp25 juta per orang. "Dengan biaya perawatan maksimum Rp 25.000.000 apabila terdapat korban luka luka," ucapnya.
Kronologis kejadian bermula pada Sabtu (11/8/2018) kemarin, saat pesawat perintis Dimonim menghilang dari radar bandara dan kehilangan kontak. Belakangan, tim SAR telah menemukan puing pesawat dengan tujuan Oksibil Papua itu. Pesawat tersebut ditemukan jatuh di sekitar Gunung Menuk, Bintang, Papua. Delapan dari sembilan orang dalam pesawat itu tewas.