JAKARTA, iNews.id - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan, konflik geopolitik Rusia dan Ukraina tak mempengaruhi kerja sama Indonesia dan Rusia dalam pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban di Jawa Timur (Jatim). Proyek ini berjalan sesuai rencana.
"Kita belum melihat pengaruh ini terhadap proyek Rosneft di Tuban," kata dia, Rabu (23/2/2022).
Kilang Tuban merupakan proyek kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Kilang dengan kapasitas pengolahan sebesar 300.000 barel per hari (bph) ini akan menghasilkan 30 juta liter bahan bakar minyak (BBM) per hari untuk jenis gasoline dan diesel.
Selain itu, juga akan dihasilkan 4 juta liter avtur per hari dan produksi petrokimia sebanyak 4,25 juta ton per tahun.
Proyek Kilang Tuban merupakan proyek sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia. Pembangunan kilang ini bertujuan mewujudkan ketahanan energi nasional, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor.
Sementara dalam rangka mendukung terlaksananya Proyek Kilang Tuban, pemerintah menugaskan PT Pertamina (Persero) melalui Kepmen ESDM Nomor 807 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dalam Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Minyak di Tuban, Jatim. Selain itu, pemerintah juga telah memberikan alokasi gas domestik dan fasilitasi untuk memberi kemudahan perizinan.