SAN FRANCISCO, iNews.id - Bank terbesar ketiga di AS, Wells Fargo memecat 125 karyawan. Pemecatan karena mereka korupsi dana bantuan pemerintah untuk Covid-19.
Kepala SDM Wells Fargo, David Galloreese mengungkapkan, ratusan karyawan yang dipecat tersebut memanfaatkan dana dari program Economic Injury Disaster Loan (EIDL) yang ditujukan untuk membantu pelaku usaha yang terdampak Covid-19.
“Perusahaan menetapkan staf telah berbuat curang dengan membuat permohonan palsu untuk mengajukan pinjaman dana bantuan Covid-19 untuk diri mereka sendiri. Kami telah memecat mereka dan bekerja sama dengan penegak hukum. Ini adalah tindakan pribadi, tidak melibatkan debitur kami," kata Galloreese dikutip dari Bloomberg, Kamis (15/10/2020).
Kecurangan tersebut, kata dia, setelah bank menemukan dana tersebut masuk ke rekening pribadi mereka. Tak hanya Wells Fargo, JPMorgan Chase & Co., sebelumnya mendapati lebih dari 500 karyawan memanfaatkan program EIDL, dan sebagian dari mereka menyalahgunakan pinjaman tersebut.
Badan pemerintah AS yang menangani UKM, SBA meminta bank mewaspadai penyaluran dana EIDL. Diduga, besaran dana yang tidak tepat sasaran dari program itu mencapai 250 juta dolar AS.
Galloreese berjanji akan terus melacak dugaan korupsi di Wells Fargo yang mungkin dilakukan karyawan lain.
“Perusahaan akan terus menyelidiki masalah tersebut. Jika kami mendapati kesalahan lainnya oleh karyawan, kami akan mengambil tindakan yang sesuai segera," katanya.