JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak China untuk membangun pabrik panel dan rantai pasok tenaga surya di Indonesia. Ia menjelaskan potensi tenaga surya yang dimiliki RI mencapai 3.000 GW.
Hal itu ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri China, H. E Wang Yi di China baru-baru ini. Ia menegaskan bahwa saat ini Singapura tengah meminta pasokan listrik Indonesia sebesar 11 GW hingga tahun 2035.
Untuk itu, ia meminta China turut mendukung hal tersebut dengan membangun pabrik di Indonesia.
"Terkait besarnya potensi tenaga surya yang kami miliki, yakni sebesar 3.000 GW, serta permintaan signifikan dari negara tetangga seperti Singapura sebesar 11 GW hingga tahun 2035, maka saya juga mendorong produsen tenaga surya dan supply chain Tiongkok untuk mendirikan pabrik di Indonesia," kata dia dikutip iNews.id dari Instagram resminya, Minggu (16/6/2024).
Tak cuma itu, dalam pertemuan itu pihaknya juga membahas dua hal, yang pertama adalah pembentukan task force untuk mendorong kerja sama ketahanan pangan dan kesehatan.
Kedua, tiga bidang kerja sama pembangunan hijau, pembangunan digital, dan kesejahteraan rakyat diarahkan untuk implementasi berbagai MoU G2G. Hal tersebut telah ditandatangani pada 2023 lalu, untuk bidang kerja sama ekonomi digital, transisi energi dan hilirisasi.
"Saya juga sampaikan agar perusahaan-perusahaan Tiongkok yang telah bekerja sama dengan Indonesia dalam investasi energi hijau, turut mengundang suppliernya untuk berinvestasi di Tanah Air. Khususnya industri baterai berbasis nikel untuk menggunakan produksi nikel di Indonesia," ucap Luhut.