JAKARTA, iNews,id - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) absen membagi dividen tahun buku 2022 dan akan melakukan penawaran umum terbatas (right issue) sebanyak 8 miliar saham. Hal itu, diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen Matahari menyampaikan RUPST menyetujui untuk tidak melakukan pembayaran dividen dari tahun buku 2022 karena mengalami Kerugian Bersih Setelah Pajak sebesar Rp429,63 miliar.
Sedangkan dalam RUPSLB pemegang saham menyetujui rencana perseroan menerbitkan right issue 8 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlah ini setara 94,36 persen dari modal disetor per akhir Februari 2023 yang mencapai 8,48 miliar saham atau 48,55 persen dari modal disetor setelah rights issue.
Selanjutnya, pemegang saham merestui pemberhentian Herry Senjaya dan Suwartono dari posisi Direktur. Seluruh kebijakan itu, telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan dan Luar Biasa pada 19 April 2023.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi MPPA yang terbaru.
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris: Fendi Santoso
Komisaris Independen: Roy Nicholas Mandey
Komisaris Independen: Navin Chandra Nathani
Komisaris: John Riady
Direksi
Presiden Direktur: Adrian Suherman
Wakil Presiden Direktur: Wim Nestor Maris
Direktur: Mirtha
Direktur: Kyu Tae Park
Direktur: Lydiawati Kurniawan.