JAKARTA, iNews.id - Logam mulia ternyata tak hanya menjadi sumber kekayaan alam dari sektor pertambangan. Di sektor perkebunan, Indonesia ternyata memiliki tumbuhan yang bisa menghasilkan logam mulia, seperti emas.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Hamim, menjelaskan tumbuhan ajaib yang disebutnya sebagai Golden Tree ini dapat menyerap logam berat, termasuk logam mulia, yang keberadaannya di dalam tanah mencapai ratusan tahun.
“Beberapa jenis tumbuhan dapat menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya, yang disebut sebagai tumbuhan hiperakumulator," ujar Profesor Hamim, dikutip dari laman IPB University, Kamis (5/5/2022).
Mekanisme yang dimiliki tumbuhan penyedot logam mulia ini juga memungkinkan mereka berperan sebagai pembersih lingkungan atau yang dikenal dengan fitromediasi.
"Selain dapat digunakan dalam fitoremediasi, tanaman ini juga dapat digunakan untuk menambang logam-logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti nikel, perak, emas, platina dan thallium atau kegiatan yang dikenal dengan phytomining,” kata Profesor Hamim.
Dia mengungkapkan, tanaman hiperakumulator biasanya ditemukan di daerah dengan kandungan logam tinggi seperti tanah serpentin dan ultrabasa. Di Indonesia, daratan ultrabasa dengan kandungan logam tinggi berada di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.
“Namun potensi tumbuhan hiperakumulator di kawasan ini belum tergarap secara optimal, sehingga perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak agar potensinya dapat digali dan dimanfaatkan untuk keperluan fitoremediasi dan phytomining," ungkap Profesor Hamim.