JAKARTA, iNews.id - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) berencana menambah tiga divisi operasional bisnisnya. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja perseroan.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, IATA bakal menambah divisi trading, kontraktor, dan infrastruktur.
"Konsep besar IATA akan dibangun menjadi basis energi dalam arti yang luas," kata Hary dalam Webinar Jasa Utama Capital Sekuritas (JUCS), Senin (26/9/2022).
Selain itu, produksi batu bara perseroan pada tahun depan ditargetkan mencapai 10 juta metrik ton (MT). Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan akan menambah jalan untuk aktivitas penambangan dan menambah sistem conveyor demi memudahkan pengangkatan batu bara.
Produksi batu bara perseroan mulai membuahkan hasil pada perolehan laba bersih di paruh pertama tahun ini. Laba bersih perseroan tercatat sebesar 32,19 juta dolar AS pada semester I 2022, melonjak 735,49 persen dibandingkan periode yang sama 2021 sebesar 3,85 juta dolar AS.
Perolehan tersebut berasal dari anak usaha BCR, yaitu PT Putra Muba Coal (PMC) dan PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), yang masing-masing menargetkan produksi sebanyak 4,5 juta MT dan 1,8 juta MT untuk 2022, meningkat dari 2 juta MT dan 590.000 MT di 2021. Selain PMC dan BSPC, anak perusahaan BCR lainnya, PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE) telah memulai produksi batu bara pada Juli lalu.
"Ke depan, kami harapkan divisi trading, infrastruktur dan kontraktor juga harus menghasilkan," ujarnya.