JAKARTA, iNews.id - Pedagang Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan kompak menjual minyak goreng curah dan kemasan dengan harga Rp20.000 per liter.
Pedagang mengatakan, harga minyak goreng yang masih tinggi berasal dari agen yang menetapkan harga tersebut. Soal operasi pasar minyak untuk menekan harga, menurutnya, belum ada hingga saat ini.
"Harga minyak lagi naik semua, per liter kalau yang 1 liter rata-rata Rp20.000 paling murah. Itu dari harga Rp13.000 jadi Rp20.000. (Subsidi) belum, katanya mau ada operasi pasar tapi belum," kata Lina, pedagang sembako di Pasar Warung Buncit kepada MNC Portal Indoensia, Sabtu (8/1/2022).
Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman sebelumnya mengatakan, siap menyalurkan dana subsidi untuk ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau sebesar Rp3,6 triliun selama 6 bulan.
Dia menjelaskan, BPDPKS mendapatkan tugas untuk menutup selisih harga pasar dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan Menteri perdagangan. Sedangkan penjual minyak goreng lainnya, Aan mengatakan, anggaran subsidi dirasa belum membantu pedagang dan para pembeli.
"Sekilo (minyak curah) Rp20.000, sudah berapa bulan. Kemarin dari agennya sudah naik, pengennya bisa normal lagi, kan enggak semua orang banyak uang, ada yang di bawah, kasian," tuturnya.
Menurut Aan, tingginya harga minyak goreng juga membuat pembeli enggan ke pasar. Sejak pagi, pasar tampak sepi. Aan pun berharap harga minyak goreng maupun bahan kebutuhan rumah tangga sehari-hari bisa normal kembali.