LABUAN BAJO, iNews.id - Pelabuhan Labuan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan difokuskan sebagai pelabuhan penumpang dan wisata.
Kepala Kantor Kesyahbadaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo Hasan Sadili mengatakan, alih fungsi Pelabuhan Labuan Bajo menjadi pelabuhan yang melayani kepentingan penumpang dan wisata karena saat ini sudah ada Pelabuhan Wae Kelambu sebagai pelabuhan kargo yang dilengkapi fasilitas sebagai terminal multipurpose.
“Saat ini masih ada kapal ro-ro yang singgah di Pelabuhan Labuan Bajo sebagai pelabuhan eksisting. Namun sementara waktu akan kita pindah ke Pelabuhan Wae Kelambu, mengingat Pelabuhan Labuan Bajo akan dilakukan peningkataan kapasitas sebagai pelabuhan terminal penumpang dan wisata,” kata dia dalam diskusi bersama wartawan di Pelabuhan Wae Kelambu, NTT, Selasa (24/11/2021).
Pelabuhan Wae Kelambu merupakan pelabuhan yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Oktober 2021. Pelabuhan ini fokus melayani lalu lintas logistik dan kegiatan bongkar muat komoditas, seperti peti kemas, general cargo dan curah cair.
Dalam rencana induk, Pelabuhan Wae Kelambu memiliki fasilitas utama dari infrastruktur sisi laut yang telah dibangun, di antaranya Dermaga (120x20) meter persegi, Trestle (60x12) meter persegi, Causeway (690x20) meter persegi dengan lebar jalan 10,5 meter. Selain itu, Container Yard (3 Hektar), Gedung KSOP Kelas III Labuan Bajo 378 meter persegi, dan kolam pelabuhan yang dapat disandari kapal hingga berukuran 25.000 DWT.
Fasilitas Pelabuhan pada sisi darat Terminal Multipurpose Wae Kelambu juga dilengkapi dengan fasilitas seperti Power House, Workshop, Gate Utama dan Gate in/out, Kantor Operasional, Signage, Base Transceiver Station (BTS), Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), gudang, masjid, terminal BBM, dan fasilitas pendukung lainnya.
Pengelolaan pengoperasian Pelabuhan Wae Kelambu dilakukan oleh PT Pelindo melalui fasilitas terminal multipurpose yang mengelola layanan petikemas dan kargo curah.