JAKARTA, iNews.id - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto berharap PT Pertamina (Persero) dapat masuk ke Blok Masela. Ini menyusul Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang meminta perusahaan migas pelat merah itu ikut menggarap Blok Masela.
Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina harus menghitung kembali struktur kondisi keuangannya jika ikut menggarapa blok tersebut. Pasalnya, Pertamina saat ini memiliki pinjaman yang harus dilunasi.
"Mereka (Pertamina) juga punya pinjaman lain dan bond yang terikat dengan debt ebitda ratio-nya dan kita tunggu Pertamina dalam melaksanakan langkah-langkah itu. Itu terkait juga berapa persen Pertamina akan masuk," kata dia, Senin (22/8/2022).
Kendati demikian, dia optimistis BUMN migas ini bisa menggantikan Shell di proyek Lapangan Abadi Blok Masela. Sementara itu, SKK Migas juga sudah menawarkan Blok Masela ke investor lain.
"Kami juga masih menawarkan kepada investor lain mungkin bisa lebih dari dua yang bisa kerjakan Masela," ujarnya.
Sebelumnya kemampuan Pertamina untuk menggantikan Shell di proyek Lapangan Abadi Blok Masela sempat diragukan. Itu karena Pertamina harus mengeluarkan dana sebesar 6 miliar dolar AS atau Rp89 triliun jika ikut menggarap proyek gas tersebut. Adapun dana itu untuk mengakuisisi hak partisipasi (PI) sebesar 35 persen Shell di blok yang saat ini dioperatori perusahaan Jepang Inpex.
Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan masuknya Pertamina ke Blok Masela bisa saja terjadi, namun Pertamina setidaknya harus mengucurkan dana sekitar 6 miliar dolar AS untuk mengakuisisi PI 35 persen Shell. Angka itu merupakan perkiraan jika investasi pengembangan Blok Masela membutuhkan biaya mencapai 19 miliar dolar AS.