JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencopot Dedi Sunardi dari jabatannya sebagai Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) per hari ini. Pencopotan tersebut disebut-sebut imbas kebakaran Terminal BBM di Plumpang, Jakarta beberapa waktu lalu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Pertamina nomor SK - 43/MBU/03/2023 tentang Pemberhentian Anggota Direksi Perusahaan Perseroan PT Pertamina, tanggal 8 Maret 2023, memberhentikan dengan hormat Dedi Sunardi sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina.
Dedi Sunardi baru diangkat sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 3 Mei 2021 lalu. Penunjukkan pria kelahiran Magetan, Jawa Timur pada 1964 ini tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-142/MBU/05/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani, pada Senin (3/5/2021). Dedi Sunardi saat itu ditunjuk menggantikan M. Haryo Yunianto.
Dedi yang merupakan Sarjana Ekonomi Perusahaan dari Universitas Jayabaya Jakarta (1988), dan memiliki gelar Magister Management dari Universitas Gadjah Mada (2000) itu sebelum berkarier di perusahaan migas pelat merah, memiliki pengalaman panjang berkarier di sektor keuangan.
Selama 32 tahun, Dedi Sunardi bekerja di sektor keuangan, yakni perbankan dan asuransi. Sejak 1989, Dedi berkarier di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Posisi terakhirnya adalah Vice President BRI.
Kemudian pada Juli 2020, pria bernama lengkap Dedi Sunardi Suryawinata itu diberi kepercayaan Erick Thohir untuk menjadi Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo). Sembilan bulan menjabat, dia ditunjuk Erick menjadi Direktur Penunjang Bisnis Pertamina.
Namun dampak dari kebakaran Terminal BBM Pertamina Plumpang yang menelan korban jiwa dan bangunan, membuat Dedi dicopot dari jabatannya per hari ini atau sebelum genap 2 tahun menjabat.