JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak manajemen, khususnya jajaran komisaris di PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Mereka yang dipilih memiliki latar belakang sebagai ekonom, politisi, pakar teknologi informasi (IT), hingga musisi.
Pengangkatan dewan komisaris dan satu direktur Telkom itu berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2020 yang digelar pada Jumat (28/5/202). Nah, berikut ini profil singkat nama baru dewan Komisaris dan direksi Telkom Indonesia yang dirangkum MNC Portal Indonesia:
Bambang ditunjuk sebagai Komisaris Utama Telkom, menggantikan Rhenald Kasali. Bambang sendiri merupakan mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan diamanahkan menjadi Komisaris Utama Bukalapak. Sebelumnya, dia pernah menjadi Menteri Keuangan periode 2014-2016 di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dari sisi akademik, dia menyelesaikan pendidikan formal tingkat Strata 1 di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI) pada 1990. Konsentrasi bidang studi yang ditekuni adalah Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Regional.
Setahun setelahnya, Bambang melanjutkan pendidikan tingkat magister (1991-1993) di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat, sekaligus melanjutkan program doktoral di universitas yang sama hingga 1995.
Abdi Negara Nurdin
Abdi Negara Nurdin atau lebih dikenal sebagai Abdee Slank mengisi posisi komisaris Independen emiten telekomunikasi pelat merah tersebut. Nama Abdee terbilang baru di dunia birokrasi pemerintahan, hal ini berbeda dengan dunia musik, di mana namanya cukup dikenal luas di Tanah Air.
Dia adalah pemain gitaris dari band Slank. Dalam menjalankan profesinya di dunia hiburan Tanah Air, Abdee banyak menciptakan lagu sekaligus memproduseri beberapa album Slank.
Lelaki kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah itu mengawali karier musiknya dengan bergabung du sejumlah band Tanah Air. Misalnya, Flash, Interview, dan Enemest.
Di luar musik, Abdee menjadi pendukung dan relawan Joko Widodo sejak Pemilu 2014. Bahkan sempat disebut-sebut menjadi salah satu pilihan Jokowi untuk memegang sebuah jabatan di bidang industri kreatif.