JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan jalan tol Binjai-Langsa ruas Binjai-Pangkalan Bradan beroperasi pada pertengahan 2023. Saat ini, progres pembangunan infrastruktur tersebut sudah mencapai 54,16 persen.
Mengutip laman resmi BPJT Kementerian PUPR, nantinya kehadiran jalan tol tersebut bakal menghubungkan Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh. Jalan tol ini diharapkan bisa menjadi akses pendukung konektivitas antarwilayah dari Binjai ke Langsa dan sebaliknya.
Selain menjadi akses pendukung menuju kawasan produktif di Pulau Sumatera, jalan tol ini juga akan mendukung konektivitas dari Binjai ke Medan sekitar 17 kilometer (km) dan dari Medan ke Bandara Kualanamu sekitar 42 km.
Jalan Tol Binjai-Langsa dengan total panjang mencapai 130,9 km memiliki 2 tahap. Tahap 1 terdiri dari Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km dan Stabat-Pangkalan Brandan sepanjang 46,2 km.
Pembangunan tahap 2, yakni Pangkalan Brandan - Langsa sepanjang 72,9 km baru ditargetkan akan selesai konstruksinya pada 2024 mendatang.
Jalan tol yang dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) dibangun dengan nilai investasi sebesar Rp23,4 triliun yang menjadi akses pendukung menuju berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara.
Destinasi wisata yang terkenal dan juga dapat diakses untuk memangkas waktu tempuh berkendara melalui tol ini, yakni kawasan wisata Bukit Lawang Ecotourist, Bahorok, kawasan wisata tangkahan dan kawasan wisata rohani Tuan Guru, Tanjung Pura di Kabupaten Langkat.