JAKARTA, iNews.id - Pemerintah membidik China Development Bank (CDB) sebagai investor yang akan mengucurkan dana untuk merampungkan investasi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan saat ini realisasi investasi proyek KCJB telah mencapai 90,10 persen. Agar investasi proyek KCJB mencapai 100 persen dibutuhkan pendanaan lain. Untuk itu, pemerintah membidik CDB sebagai investor.
Menurut Wamen BUMN II yang akrab disapa Tiko itu, progres pembangunan proyek KCJB telah mencapai 80 persen. Mega proyek tersebut ditargetkan rampung selambat-lambatnya pada Agustus 2023.
"Secara progres konstruksi kereta cepat mencapai hampir 80 persen. Insya Allah selesai pada Juni 2023 atau selambat-lambatnya Agustus 2023," ungkap Tiko, di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Dia menjelaskan, penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI sebesar Rp3,2 triliun akan membantu penyelesaian mega proyek tersebut.
"Dengan dana Rp3,2 triliun proyek ini akan selesai dan saat ini sedang disusun jadwal detail hingga ke operasional," ujar Tiko.
Suntikan dana segar itu pun sekaligus menutupi pembengkakan anggaran atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta Bandung yang tercatat berada di angka 1,449 miliar dolar AS atau setara Rp21,7 triliun.