JAKARTA, iNews.id - Indonesia dan Turki melakukan kerja sama pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Selain itu, juga kerja sama untuk memproduksi bus listrik hingga di bidang pertahanan dan teknologi.
Penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pembangunan JTTS dilakukan oleh Direktur Operasi III PT Hutama Karya Koentjoro dan Wakil Presiden Dewan Direksi ERG Insaat Ticaret ve Sanayi Mustafa Sani Erlbilgin. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimujono menyaksikan penandatanganan kerja sama bilateral tersebut dalam penyelenggaraan G20 dan B20 di Nusa Dua Bali, Senin (14/11/2022).
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Turki memiliki pengalaman dan penguasaan teknologi yang baik dalam pembangunan jalan tol. Karena itu, menurutnya, sangat tepat Indonesia bekerja sama dengan Turki untuk terus melanjutkan pembangunan Tol Trans Sumatera.
"Untuk itu kami berharap, MoU ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi dapat menghasilkan output dan dampak yang nyata bagi Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).
Selain sektor infrastruktur, penandatanganan MoU dengan Turki juga dilakukan untuk memproduksi bus elektrik. Penandatanganan dilakukan oleh Co Founder PT Scahmindo Perkasa Roberto Pangasian dan CEO Karsan Otomotiv Sanayii ve Ticaret Okan Bas.
Di samping itu, juga dilakukan penandatanganan beberapa MoU lain. Untuk bidang pertahanan ditandatangani oleh Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menhan Turki Hulusi Akar.
RI-Turki juga melakukan penandatanganan MoU Kerja Sama Penelitian, Teknologi, dan Inovasi oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
Editor : Jujuk Ernawati