Ribuan Pekerja China Mulai Kampanye Boikot Budaya Kerja 996

Aditya Pratama
Ribuan pekerja China kampanye boikot jam kerja 996. Foto: Pixabay

BEIJING, iNews.id - Sebuah kampanye yang menyerukan para pekerja di perusahaan teknologi dan perusahaan terkenal lainnya di China untuk mencatat jam kerja mereka di laman internet publik. Ini merupakan bentuk perlawanan para pekerja terhadap budaya kerja lembur. 

Dikutip dari News18, kampanye Worker Lives Matter yang diciptakan oleh empat kreator anonim ini meminta para pekerja di perusahaan tersebut untuk menuliskan nama perusahaan, posisi, dan jam kerja mereka dalam spreadsheet, yang diunggah di GitHub. Ribuan karyawan yang mengaku bekerja di perusahaan raksasa teknologi seperti Alibaba Group Holding Ltd, Baidu Inc, Tencent Holdings Ltd, dan ByteDance telah mendaftarakan data mereka. 

Para pekerja juga membuat spreadsheet terpisah untuk sektor tertentu, seperti real estate, keuangan, dan perusahaan, asing. Sebagian besar entri pada spreadsheet menunjukkan, meskipun mereka bekerja lima hari dalam seminggu, namun banyak pekerja yang bekerja 10-12 jam sehari. 

Salah satu pencipta konten mengatakan dalam sebuah unggahan, mereka berharap daftar tersebut akan menjadi alat referensi yang efektif bagi pekerja ketika memilih pekerjaan. Di unggahan lain, praktik 996, di mana para pekerja bekerja dari pukul 09.00 hingga 21.00 selama enam hari seminggu tersebar luas dan jam kerja di perusahaan teknologi sering tidak jelas. 

"Kami berharap dapat memberikan kontribusi untuk memboikot 996 dan mempopulerkan 955 (bekerja mulai pukul 09.00 hingga 17.00 lima hari dalam seminggu)," kata salah satu pembuat konten di situs tanya jawab Zhihu. 

Jam kerja yang panjang menjadi topik panas bagi pekerja teknologi China dan lainnya. Masalah ini pertama kali mendapat perhatian pada 2019, ketika pekerja teknologi meluncurkan kampanye online serupa melawan 996.

Dalam beberapa bulan terakhir, kritik terhadap jam kerja yang panjang telah menjadi sorotan karena tindakan keras pemerintah terhadap perusahaan teknologi yang menyoroti perlakuan mereka terhadap pekerja. Tahun ini, perusahaan pemilik TikTok ByteDance, platform video pendek Kuaishou dan raksasa pengiriman makanan Meituan telah memangkas jam lembur wajib di akhir pekan. Pengadilan tinggi China pada Agustus lalu menyatakan, 996 sebagai budaya kerja ilegal. 

Editor : Jujuk Ernawati
Artikel Terkait
Internasional
13 jam lalu

Membaca Motif Bantuan China di Balik Jatuhnya Heli dan Jet Tempur AS di Laut China Selatan

Internasional
24 jam lalu

Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan, Ini Komentar Beijing

Nasional
2 hari lalu

China Dukung Proposal Indonesia soal Royalti Global di Lingkungan Digital

Nasional
2 hari lalu

Menkum Bertemu Perwakilan China-ASEAN, Galang Dukungan Inisiatif RI soal Royalti

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal