JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,54 poin atau 0,04 persen di level 6.680,599 pada perdagangan sesi I, Kamis (11/11/2021). Penurunan ini terjadi setelah IHSG menembus titik tertinggi sepanjang masa (all time high) di level 6.704.464.
Adapun terdapat 221 emiten menguat, 269 yang melemah, dan 172 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp5,9 triliun dari 15,3 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Head of Business Development PT FAC Sekuritas, Kenji Putera Tjahaja mencermati pergerakan indeks masih dalam tekanan setelah sempat naik beberapa waktu lalu. Salah satunya pemicunya dari Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang melampaui perkiraan pasar sebelumnya.
"IHSG ini cukup volatile. Diprediksi masih dalam tekanan setelah sempat naik beberapa waktu belakangan. Terkait dengan inflasi AS ini memang jauh lebih tinggi dari perkiraan karena angka CPI sebelumnya diperkirakan oleh pasar ada di angka 5,9 persen tetapi melampaui sampai di 6,2 persen," kata Kenji, Kamis (11/11/2021).
Menyusul IHSG, beberapa indeks juga terpantau bergerak turun seperti indeks LQ45 tertekan (-0,11 persen) di 957,38, JII (-0,01 persen) di 567,50, IDX30 naik (-0,11 persen) di 508,86, dan MNC36 naik (0,09 persen) di 324,25.
Sementara itu, saham-saham top gainers adalah: PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) naik (35,00 persen) di Rp216, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) melesat (29,20 persen) di Rp146, dan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) menguat (28,57 persen) di Rp72
Adapun saham saham yang masuk top losers antara lain, PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) melemah (-6,82 persen) di Rp246, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) turun (-6,77 persen) di Rp358 dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) merosot (-5,74 persen) di Rp476.