JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Bambang Ekajaya meramal harga rumah akhir tahun akan mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan karena kuota rumah subsidi seperti pada program pemerintah akan habis dalam waktu dekat.
Bambang mengatakan pada tahun ini kuota rumah subsidi pada program FLPP Pemerintah hanya untuk 166.000 unit. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan penyaluran tahun-tahun sebelumnya yang setahunya 220.000 unit.
"Tahun ini kalau kita lihat target 1 juta rumah, kita hanya dapat kuota 166.000 FLPP, dan dalam saat ini sekitar Agustus menjelang September ini, kapasitas atau kuota mendekati habis," kata Bambang dalam Market Review IDXChannel, Kamis (22/8/2024).
Alhasil, dengan kuota yang lebih kecil maka kuota FLPP diperkirakan bakal habis sekitar bulan Agustus - September mendatang. Akibatnya, suplai perumahan akan banyak untuk kelas menengah dan atas.
"Kemudian yang terjadi adalah kesulitan mereka membeli rumah, misalnya kalau kita bicara MBR, itu fasilitasnya adalah non PPN, kemudian mereka mendapat bunga subsidi," tutur dia.
Sekadar informasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2024 mengalokasikan Rp13,7 triliun untuk program FLPP. Anggaran FLPP tersebut dialokasikan untuk 166.000 unit rumah, untuk pemberian subsidi uang muka, dan pembiayaan perumahan peserta Tapera.
"Karena kalau dari bunga subsidi yang hanya 1-3 persen tahu-tahu melonjak 5 atau 7 sampai 11 persen kan kesulitan mereka, KPR subsidi masalahnya itu ketersediaan Pemerintah," ucap Bambang.