JAKARTA, iNews.id - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meningkatkan belanja pengembangan digital guna mendukung transformasi usaha. Pada 2020, kenaikan belanja ini diperkirakan bisa di atas 10 persen dibanding tahun lalu.
"(Belanja digital) cukup besar untuk Mandiri. Saya rasa di atas 10 persen, tetapi angka persisnya kurang tahu," kata Royke usai menghadiri acara Indonesia Innovation Forum (IIF) 2019 di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (11/12/2019).
Transformasi usaha ini seiring perkembangan zaman serta menjawab kebutuhan nasabah yang ingin kemudahan dalam mengakses bank. Meski perusahaan pelat merah mulai beralih ke digital, Bank Mandiri tak ingin perpindahan tersebut terburu-buru.
“Transformasi digital adalah transformasi yang akan dilakukan Bank Mandiri. Namun kita lakukan secara pelan-pelan, tidak harus langsung,” katanya.
Di sisi lain dampak digitalisasi membuat fungsi cabang makin berkurang. Nasabah akan menggunakan aplikasi perbankan yang bisa diakses di smartphone.
Royke juga memastikan, transformasi digital membuat perusahaan makin efisien sehingga bunga kredit pun turun. "Nanti ketika Bank Mandiri shifting ke digital kan lama-lama cabang mulai kecil (fungsinya). Semua transaksi melalui digital. Shifting itu akan berarti, bank akan lebih efisien. Efisien akan menurunkan biaya dan dampaknya akan ke bunga," ucapnya.