JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan hasil investigasi independen atas peristiwa kebakaran kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat pada 29 Maret 2021 lalu. Investigasi dilakukan pihak eksternal yang melibatkan pakar dan ahli baik dari dalam maupun luar negeri.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, selain melakukan investigasi dari pihak internal, perseroan juga melibatkan empat investigator eksternal yang melakukan audit atas kebakaran kilang Balongan.
Keempat pihak eksternal tersebut antara lain Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Ditjen Migas ESDM), Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Pusat Penelitian Petir LAPI ITB, dan Det Norske Veritas (DNV).
"Jadi ada empat pihak eksternal ini terjun langsung melakukan investigasi," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (29/9/2021).
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Djoko Priyono mengatakan, mayoritas hasil investigasi menyebutkan telah terjadi kebocoran di dinding Tangki G dengan penyebab yang berbeda-beda dari setiap hasil investigasinya.
"Dari hasil investigasi serta analisis, penyebab kebocoran karena terjadinya sambaran petir travelling pada pukul 23.09 WIB yang menyebabkan degradasi pada dinding/plat atau las-lasan di Tangki G yang menyebabkan penurunan penipisan dinding/plat atau las-lasan Tangki G, disusul dengan robek dan bocornya dinding tersebut akibat tekanan mekanik dari dalam tangki yang telah terisi BBM pada level mendekati penuh," tuturnya.
Adapun penyebab kebakaran dari hasil investasi dan anaslisis tersebut terjadi akibat sambaran petir atau induksi pada Tangki G yang berdampak terjadinya segitiga api (udara oksigen, vapor hydrocarbon, serta sambaran petir).