JAKARTA, iNews.id - SKK Migas akan memastikan transisi Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero) berjalan dengan lancar. CPI diminta menjaga produksi migas sesuai target hingga kontrak habis pada 9 Agustus 2021.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, CPI akan kembali mengebor 11 sumur di Blok Rokan menjelang akhir tahun. Saat ini, proses masih dalam tahap audit oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Saat ini posisi sedang dalam audit lingkungan, iya rencana awal November mudah-mudahan,” ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin, (13/07/2020).
Mantan dirut Pertamina itu mengatakan, audit lingkungan diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan agar kewajiban pemenuhan lingkungan bisa terpenuhi. CPI, kata Dwi, juga tidak ingin memiliki sisa beban pasca operasi.
Menurut Dwi, pengeboran ini sangat penting agar proses transisi Blok Rokan kepada Pertamina berjalan lancar dan mulus. Transisi ini penting agar kejadian penurunan produksi migas di Blok Mahakam tak kembali terulang. Selain itu, Pertamina juga tak terlalu terbebani nantinya.
“Nanti pada saat ambil alih bisa lebih smooth, untuk menahan produksi juga, alu kemudian bagi Indonesia ada investasi paling nggak,” ujarnya.
Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan total 96 lapangan, termasuk 3 lapangan memiliki potensi bagus, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap. Transisi ini diharapkan membuat porsi produksi minyak Pertamina dapat mencapai 60 persen dari total produksi nasional