JAKARTA, iNews.id - Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mengungkapkan pandemi Covid-19 telah menghilangkan batas antara toko offline dan online. Ini karena banyak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mulai memanfaatkan e-commerce di masa pandemi.
"Ketika Covid-19 terjadi, peran e-commerce diuji. Apakah bisa membantu atau tidak? Ternyata bisa. Yang dulu pakai toko offline sekarang pindah ke online. Dulu kita sering diadu antara online dan offline, padahal itu cuma cara. Sekarang karena Covid-19 semua bersatu," ujar Ketua Umum idEA, Ignatius Untung dalam Webinar Peluncuran DigiKU, Jumat (17/7/2020).
Ignatius menuturkan, hal menarik dari e-commerce adalah membantu memeratakan perekonomian. Jika dulu perekonomian hanya berpusat di Pulau Jawa, saat ini perekonomian sudah bisa merata ke hampir seluruh daerah.
"Sekarang orang bisa punya gadget terbaru bahkan hingga ke pelosok. Aksesnya sudah terbuka," katanya.
Selain itu, melalui program DigiKU yang diluncurkan Himbara untuk UMKM, maka pelaku usaha tidak perlu pusing memikirkan permodalan. Bahkan, dengan modal yang minim pun dapat diberikan sekaligus dengan akses pasar.
"Orang sekarang dengan modal hampir enggak ada, akses pasar dikasih. Pelatihannya juga dikasih. Sekarang tinggal modal niat dan dengkul aksesnya dikasih," ujarnya.