OMAHA, iNews.id - Investor legendaris, Warren Buffett terus melakukan akumulasi saham lewat Berskhire Hathaway. Yang terbaru, dia memborong saham perusahaan telekomunikasi Verizon dan perusahaan migas Chevron.
Dikutip dari Forbes, Jumat (19/2/2021), Buffett merogoh kocek 12,7 miliar dolar AS atau setara Rp178 triliun untuk investasi di kedua perusahaan tersebut. Rinciannya, 147 juta lembar Verizon 8,6 miliar dolar AS dan 48,5 juta lembar Chevron senilai 4,1 miliar dolar AS.
Aksi itu dinilai mengindikasikan tren pasar modal tahun ini akan digerakkan oleh saham-saham siklikal. Sepanjang tahun lalu, saham jenis ini tertekan karena pandemi Covid-19.
Vaksinasi yang mulai berjalan tahun ini akan menjadi katalis bagi saham-saham siklikal. Hal ini selaras dengan riset Bank of America yang memperkirakan keuangan dan energi akan menjadi sektor terbaik pada 2021. Morgan Stanley baru-baru ini juga merekomendasikan saham-saham perbankan seiring pemulihan ekonomi.
Namun, kondisi pasar saham saat ini bukannya tanpa risiko. Buffett kerapkali menggunakan perhitungan sederhana untuk mengukur risiko dengan cara menghitung rasio antara nilai kapitalisasi pasar dengan PDB. Saat ini, rasionya mencapai 199 persen atau 2 kali lipat.
Saat bubble dotcom sekitar 20 tahun yang lalu, Buffett lalu memperingatkan hal tersebut saat rasio mencapai 160 persen. "Jika rasio mendekati 200 persen, Anda sedang bermain api," kata Buffett.