JAKARTA, iNews.id - Wabah virus korona yang merebak di berbagai negara menjadi isu penting dalam penyusunan APBN TA 2021. Kehati-hatian diutamakan untuk menghitung dampak virus korona terhadap pos pendapatan dan belanja negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku akan terus memantau ekonomi di tengah tekanan sambil memastikan APBN tetap sehat dan kredibel.
Saa ini, kata dia, eskalasi wabah virus korona yang tinggi di luar China membuat situasi makin kompleks dan sulit diprediksi kapan berakhir. Oleh karena itu, pemerintah kesulitan untuk memprediksi dampak wabah itu terhadap ekonomi domestik.
"Semua negara yang sudah terkena tidak ada satupun yang mengetahui apakah virus korona akan selesai dalam waktu dekat atau panjang. Makanya kita harus hati-hati. Kita akan menjaga untuk waktu yang relatif cukup panjang," kata dia di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia mengakuakan sangat berhati-hati merumuskan strategi ekonomi tahun depan. Peran APBN sebagai instrumen fiskal sangat terbatas sehingga perlu diatur sedemikian rupa dalam meredam dampak virus korona.
"Kebijakan fiskal tetap kita siapkan, dari skenarionya yang bersifat jangka pendek maupun skenario jangka panjang. Panjang itu artinya enam bulan sampai akhir tahun, kalau jangka pendek itu Maret-April," ujarnya.