JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan tetap mengarahkan kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produktif pada tahun depan. Salah satu sektor yang akan digenjot yaitu sektor perikanan.
"Nanti kita dorong untuk KUR khusus nelayan, peternakan rakyat, garam itu akan kita dorong ke sana," kata Deputi Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir di Jakarta, dikutip Jumat (28/12/2018).
Menurut Iskandar, sektor perikanan akan digenjot mengingat realisasi penyaluran KUR ke sektor ini masih minim. Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, porsi penyaluran KUR di sektor perikanan sepanjang Januari-November 2018 kurang dari satu persen. Apalagi, plafon KUR pada 2019 akan dikerek menjadi Rp140 triliun denga bunga 7 persen per tahun.
Dia menyebut, rendahnya realisasi penyaluran kredit berbunga rendah tersebut menunjukkan penyebaran KUR masih belum merata. Padahal, KUR menjadi salah satu program andalan pemerintah untuk menekan pengangguran dan kemiskinan.
"Kalau lihat realisasinya sangat kecil padahal kita tahu banyak penduduk kita kerja sebagai nelayan, peternak, sama garam kan, banyak yg kerja di sektor itu, enggak adil bagi mereka kan dia menyerap tenaga kerja terbesar kita lihat, tingkat kemiskinan untuk sektor-sektor itu kan sangat tinggi," tutur Iskandar.
Mantan Direktur Eksekutif Bank Indonesia itu menilai, minimnya penyaluran ke sektor perikanan bukan akibat minim sosialisasi, melainkan soal risiko yang cukup tinggi di sektor tersebut. Untuk itu, perlu keberadaan pengepul (offtaker) lewat skema kemitraan sehingga hasil panen bisa terserap pasar.
"Harus ada offtaker-nya maka itu kita ciptakan baru supaya kalau mau menolong orang kata Pak Menko (Darmin Nasution) tolong beneran. Tolong nelayan itu, jangan dicari-cari kesalahannya sehingga enggak bisa menyalurkan ke dia, maka kita dorong ke arah sana," ucap Iskandar.