JAKARTA, iNews.id - Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang melebar di kuartal II-2018 disebabkan banyaknya impor ketimbang ekspor. Salah satu cara mendorong ekspor adalah dengan meningkatkan produksi dalam negeri. Lalu apakah ada cara yang lain?
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pemerintah melalui kedutaan besar seharusnya bisa mengekspansi pasar yang potensial. Pasalnya, Kedubes ini paling mengetahui kondisi tiap negara yang ditugasinya.
"Kalau lihat vocal point yang ada di Kedutaan Besar Indonesia, (Kedubes) berfungsi juga sebagai misi dagang seperti yang Pak Jokowi inginkan," ujarnya dalam Polemik MNC Trijaya bertajuk ‘Jurus Jitu Jagain Rupiah’ di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (8/9/2018).
Namun, ia menilai selama ini penetrasi pasar yang dilakukan oleh Kedubes kurang maksimal. Terutama dalam membuka pasar baru maupun pasar alternatif di negara tempat Kedubes ditempatkan tersebut.
"Sedangkan biaya operasional yang dibutuhkan untuk Kedubes itu cukup besar," kata dia.