SINGAPURA, iNew.sid - Harga Bitcoin mencatat rekor terburuk sejak Maret 2020. Harga mata uang kripto paling populer itu anjlok 23 persen dalam kurun waktu kurang dari satu minggu.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/1/2021), harga Bitcoin turun 6,8 persen ke 32.359 per unit. Padahal, pada 8 Januari 2021, harganya hampir menyentuh rekor 42.000 dolar AS per unit. Bahkan, harga Bitcoin sempat ke titik terendah ke 30.300 dolar AS.
Pergerakan liar Bitcoin kali ini mirip dengan momen jatuhnya mata uang kripto tersebut pada Desember 2017. Kondisi ini sekaligus sebagai uji coba atas kematangan Bitcoin sebagai instrumen investasi yang digadang-gadang bisa menjadi safe haven seperti emas dan dolar AS.
"Merealisasikan keuntungan untuk aset, tak hanya Bitcoin setelah naik berlipat-lipat adalah suatu hal yang wajar," kata Analis Teknikal StockCharts, Julius De Kempenaer.
Dalam jangka panjang, Bitcoin dinilai masih potensial. JP Morgan Chase & Co bahkan memperkirakan harga Bitcoin bisa menyentuh 146.000 dolar AS suatu saat, sehingga bisa menyaingi emas.