JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami koreksi lanjutan pada perdagangan akhir pekan, Jumat (18/8/2023). Pada penutupan perdagangan Rabu (16/8/2023), IHSG melemah 0,21 persen ke level 6.900,53.
Secara teknikal indikator Stochastic RSI dan MACD memberi sinyal masih terdapat tekanan, sehingga indeks komposit berpeluang bertahan di level 6.800an.
"Waspadai support 6.830, jika IHSG tertahan di bawah pivot 6.880 pada Jumat (18/8). Breaklow 6.830 mengindikasikan pembentukan pola minor inverted cup & handle/double top," tulis riset Phintraco Sekuritas, Kamis (17/8/2023).
Dari sisi sentimen, pelaku pasar masih mencermati dampak pernyataan Presiden Joko Widodo terkait proyeksi makro Indonesia tahun 2024. Dalam pidatonya di Sidang Paripurna DPR, Jokowi memaparkan bahwa ekonomi RI berpotensi di level 5,2 persen, dengan inflasi diharapkan dapat terjaga di kisaran 2,8 persen.
Phintraco menyoroti katalis dari sisi mancanegara, di mana risalah bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) bakal menjadi petunjuk pelaku pasar untuk membaca arah kebijakan suku bunga AS.
"Nada dovish dalam risalah tersebut berpotensi menopang IHSG pada Jumat depan, begitu juga sebaliknya," tulis riset Phintraco.
Selanjutnya, investor juga masih melihat perubahan arah kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Inggris (BoE). Data terbaru menunjukan adanya penurunan inflasi di Inggris ke level 6.8 persen yoy pada Juli 2023 dari 7.9 persen yoy pada periode sebelumnya.