JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan tahun ini diprediksi masih akan berada di level 6.500-an. IHSG pada akhir tahun lalu tidak berhasil menembus level 6.600-6.700. IHSG berakhir melemah ke level 6.581.
Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Yanuar Hardy memperkirakan IHSG di 2022 akan lebih mempertahankan level di 6.500 yang menjadi level krusial ketidaksesuaian tren indeks saham global dan dalam negeri.
"Tentu ini jadi perhatian kita mempertahankan level 6.500 ini untuk bisa menjadi setidaknya di January Effect akan ada potensi penguatan seperti banyak kalangan memperkirakan IHSG tembus 6.800," kata dia kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Minggu (2/1/2022).
Menurut Robertus, untuk mencapai level 6.700 saja perlu melihat apa sentimen yang akan terjadi sepekan ke depan, apakah sudah tanda-tanda rebound atau penguatan.
"Tapi kalau kita lihat indeks regionalnya kan masih ada sedikit lesu jadi potensi terjadinya untuk window dressing cukup terbatas, kuncinya ada di sepekan ke depan kalau bisa bertahan tentu disertai sentimen positif lainnya investor akan kembali," ujar Robertus.
Vaksin booster menjadi salah satu sentimen positif yang diharapkan mendorong IHSG. Robertus melihat kita tidak bisa mengharapkan pemulihan ekonomi yang signifikan kalau sektor kesehatan tidak bisa diatasi dengan baik.
"Perlu ada percepatan vaksinasi dosis ketiga, karena kita kan tidak mungkin menutup kegiatan perekonomian juga aktivitas sosial terus-menerus perlu ada pembukaan yang pasti ada konsekuensinya," ujarnya.