JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan komitmen pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19. Untuk itu, pemerintah terus mengharmonisasi kebijakan fiskal dan moneter guna menciptakan permintaan dan mendukung kelanjutan bisnis.
“Pandemi ini menimbulkan momentum untuk reformasi struktural dan ekonomi, peningkatan keahlian, mengubah metode bisnis dari offline ke online, serta menguatkan digitalisasi untuk aktivitas ekonomi dan sosial,” tutur Menko Airlangga di Jakarta, Kamis (15/7/2020).
Dia meyakini digitalisasi dari berbagai proses bisnis yang digabungkan dengan industrialisasi pada beberapa sektor merupakan prasyarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, seimbang dan berkelanjutan. Dalam laporan Bank Dunia bertajuk Global Economic Report Juni 2020, diketahui penyebaran Covid-19 yang berkelanjutan dan tak dapat dicegah telah menimbulkan pengaruh ekonomi pada semua level, global, regional dan nasional.
“Dalam beberapa bulan terakhir, kami terpaksa menghentikan semua aktivitas ekonomi yang mau tidak mau menyebabkan defisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucapnya.
Dia mengatakan, Indonesia termasuk pemain dalam ekonomi global juga terpengaruh dengan situasi menantang saat ini. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan menurun cukup signifikan dari 5 persen pada 2019 menjadi 0 persen untuk akhir tahun ini.
“Tetapi, dengan kebijakan yang tepat, kami diproyeksikan akan tumbuh 4,8 persen tahun depan dan 6 persen di tahun selanjutnya,” tuturnya.