BATAM, iNews.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan wabah virus korona COVID-19 bakal mengancam industri manufaktur di Batam. Pasalnya, industri di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan (KPBP) itu masih bergantung pada bahan baku dari China.
"Jika isu virus korona ini masih bertahan sampai enam bulan ke depan, bisa dikatakan bahwa sektor manufaktur akan mulai terkena dampaknya," kata Ketua Apindo Kota Batam, Rafki Rasyid di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (23/2/2020).
Selain bisa mengancam bahan baku, Rifky mengatakan kekhawatiran lain dari wabah COVID-19 adalah penurunan permintaan global. Apalagi, Batam tergabung dalam mata rantai pasok global.
"Karena produk dari Batam diperuntukkan untuk pasar global," ucapnya.
Pengusaha, kata Rifky, belum berencana merumahkan para pekerja. Namun, bila kejadian ini berlanjut bukan tidak mungkin jumlah pekerja dikurangi.
Meski begitu, menurut dia, untuk saat ini, isu COVID-19 belum memengaruhi industri manufaktur setempat secara masif dan kronis meski sudah ada seumlah perusahaan yang kesulitan mengimpor bahan baku dari China.
"Perusahaan manufaktur di Batam masih berjalan relatif normal saat ini," kata dia.